Profil Sekolah
Dalam era globalisasi saat ini, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh untuk dapat bersaing secara kompetitif di berbagai sektor. Oleh karena itu, peran pendidikan menjadi sangat krusial. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Biasa, setiap warga negara, termasuk penyandang disabilitas, memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam menerima layanan pendidikan. Pendidikan ini bertujuan untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga mereka dapat berinteraksi tanpa merasa minder dan mampu berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat.
Seiring dengan kebijakan desentralisasi pendidikan dalam rangka otonomi daerah, muncul konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yang menekankan pada kemandirian sekolah dalam merencanakan dan melaksanakan pendidikan secara otonom dengan melibatkan masyarakat sebagai bagian dari lingkungan pendukung.
Namun, upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah-sekolah, termasuk di Sekolah Luar Biasa (SLB), hingga saat ini belum dapat memberikan hasil yang memuaskan. Beberapa faktor yang menghambat peningkatan mutu sekolah antara lain rendahnya akuntabilitas sekolah terhadap masyarakat, kurang optimalnya penggunaan sumber daya, serta terbatasnya dana pendidikan. Sementara itu, sekolah-sekolah juga harus menghadapi persaingan dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk menarik minat masyarakat.
Di kalangan pendidikan luar biasa, kompetisi sekolah tidak hanya bergantung pada prestasi akademik, mengingat sebagian besar siswa di SLB memiliki keterbatasan dalam prestasi akademik, yang membuat mereka tidak dapat bersaing dengan sekolah-sekolah umum. Oleh karena itu, pada tahun 2013, jumlah SLB di Banyuwangi masih sangat terbatas, sementara banyak anak dengan disabilitas yang belum mendapatkan kesempatan pendidikan karena tidak ada sekolah yang dapat memberikan fasilitas pembelajaran yang sesuai. Fenomena ini membuka peluang bagi berkembangnya sekolah inklusi sebagai alternatif.
Dengan latar belakang tersebut, Ketua Yayasan Tri Cipto Handoko mendirikan Sekolah Luar Biasa Bhakti Pertiwi yang berfokus pada penyediaan fasilitas pendidikan gratis untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Saat ini, SLB Bhakti Pertiwi yang berada di bawah naungan Yayasan Bhakti Pertiwi Cluring telah hadir di beberapa wilayah, yakni Cluring, Glenmore, dan Kalibaru. Sekolah ini memiliki komitmen untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap anak sebagai bekal untuk kehidupan mereka di masyarakat.
Terwujudaya peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, kreatif, serta bermanfaat bagi keluarga, masyarnkut, bangsa, dan agama
Managed By ABK Istimewa
@2022 - 2025